Komunikasi antar budaya
PENDAHULUAN
Setiap pergerakan pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yakni menginginkan adanya perubahan. Dalam konteks sosial maka pergerakannya memiliki tujuan yang sama yaitu ingin tercapainya perubahan sosial yang diinginkan.
Suatu perubahan tidak dapat terlepas dari adanya proses, dimana proses yang sulit untuk dilewatkan adalah ‘komunikasi’. Yakni komunikasi dijadikan sebagai media penyampai perubahan – perubahan yang diinginkan.
Dalam konteks komunikasi antar budaya maka ia berperan sebagai pengubah kebiasaan – kebiasaan sosial atau budaya.
PEMBAHASAN
A. Definisi Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah proses sosial yang dialam oleh anggota masyarakat serta semua unsu – unsur budaya dan sistem – sistem sosial, dimana setiap tingkatan kehidupan masyarakat secara sukarela atau dipengaruhi oleh unsur – unsur eksternal meninggalakn pola – pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial lama kemudian menyesuaikan diri atau menggunakan pola – pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial yang baru.
Perubahan sosial juga dapat diartikan sebagai perubahan pada lembaga – lembaga sosial dalam suatu masyarakat. Perubahan – perubahan pada lembaga sosial ini kemudian memeberikan pengaruh pada perubahan sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai – nilai pola perilaku ataupun sikap.
Ada pandangan yang menyatakan bahwa perubahan sosial itu merupakan suatu respons atau jawaban dialami terhadap perubahn – perubahan tiga unsur utama ;
a. Faktor alam
b. Faktor teknologi
c. Faktor kebudayaan
Kalau ada perubahan daripada salah satu dari faktor tadi, ataupun kombinasi keduanya maka itulah yang dinamakan perubahan sosial.
Hal – hal penting dalam perubahan sosial menyangkut aspek – aspek sebagai berikut ; yaitu perubahan pola pikir masyarakat, peubahan perilaku masyarakat, dan perubahan budaya materi. Pertama perubahan pola pikir dan sikap masyarakat menyangkut persoalan sikap masyarakat terhadap berbagai persoalan sosial dan budaya disekitarnya yang berakibat terhadap pemerataan pola –pola pikir baru yang dianut sebagai yang modern. Kedua perubahan prilaku masyarakat menyangkut persoalan perubahan – perubahan sistem – siste sosial, dimana masyarakat meninggalkan sistem sosial lama dan menjalankan sistem sosial yang baru. Ketiga perubahan budaya materi menyangkut perubahan budaya artefak budaya yang digunakan oleh masyarakat.
Tahapan tahapan dari perubahan sosial itu sendiri adalah sebagai berikut :
1. Primitif ; pada tahapan ini manusia hidup secara terisolir dan berpindah –pindah disesuaikan dengan lingkungan alam yang mendukungnya.
2. Agrokultural ; saat lingkungan alam mulai tidak mendukung maka pilihan buday cocok tanam menjadi pilihan.
3. Tradisional ; masyarakat mulai hidup secara menetap disuatu tempat yang dianggap strategis.
4. Transisi ; kehidupan desa sudah sangat maju, isolasi kehidupan hampir tidak ditemukan lagi.
5. Modern ; ditandai dengan peningkatan kualitas perubahan sosial yang lebih jelas meninggalkan fase transisi.
6. Postmodern ; masyarakt modrn yang telah melampaui tahapan – tahapanya.
Dari beberapa uraian diatas dapa disimpulakn bahwa perubahan sosial adalah proses dimana terjadi perubahan struktur dan fungsi sustu sistem sosial.
Proses perubahan sosial terdiri dari tiga tahapan berurutan :
a. Invensi yaitu proses dimana ide – ide baru diciptakan dan dikembangkan.
b. Difusi yaitu proses dimana ide – ide itu dikomunikasikan ke dalam sistem sosial
c. Konsekwensi yakni perubahan – perubahan yang terjadi dalam sistem sosial sebagai akibat pengadopsian atau penolakan inovasi.
B. Komunikasi Antar Budaya dan Perubahan Sosial
Perubahan kebudayaan seperti telah disebutkan diatas, dapat meimbulkan perubahan sosial, meskipun tidak merupakan suatu keharusan. Kebudaayn itu berakumulasi. Sebab kebudayaan berkembang, makin bertambah secara berangsur – angsur selalu ada yang baru yang ditambahkan pada yang telah ada. Jadi bukannya menghilang tetapi perkembangannya dengan selalu menemukan yang baru. Dan seiring dengan pertambahan unsur – unsur kebudayaan tersebut, maka berubah pula kehidupan sosial – ekonomi atau kebudayaan itu sendiri.
Komunikasi antar budaya sendiri mampu mengubah kebiasaan – kebiasaan sosial, artinya komunikasi antar budaya sebagai sebuah media penyampai ide perubahan, sebab salah satu unsur perubahan terletak pada spek komunikasi. Misalnya penyampaian informasi tentang konversi minyak ke gas, ini merupakan bukti bahwa komunikasi dijadikan media untuk menyampaikan informasi agar terjadi perubahan kepada situasi yang lebih baik.
KESIMPULAN
Perubahan sosial dan perubahan budaya berjalan secara bersama-sama dalam dinamika kebudayaan masyarakat. Dianggap perubahan secara revolusioner ketika terjadi suatu perubahan yang disebabkan oleh sebuah revolusi politik, tetapi juga disebabkan oleh kekuatan pengaruh media massa modern.
Komunikasi antar budaya sendiri dianggap sebagai sebuah alat untuk menyampaikan ide perubahan, karena tanpa komunikasi yang efektif perubahan tidak akan pernah terjadi.
Referensi :
Burhan, Bungin. 2008. Sosiologi komunikasi ; teori, paradigma dan diskursus tknolog komunikasi di masyarakat PT kencana : Jakarta
Modul kuliah tatap muka 7 Komunikasi Antar Budaya
Soerjono Soekanto. 2006. Sosiologi ; suatu pengantar PT Rajawali Pers : Jakarta
www.google.com
Setiap pergerakan pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yakni menginginkan adanya perubahan. Dalam konteks sosial maka pergerakannya memiliki tujuan yang sama yaitu ingin tercapainya perubahan sosial yang diinginkan.
Suatu perubahan tidak dapat terlepas dari adanya proses, dimana proses yang sulit untuk dilewatkan adalah ‘komunikasi’. Yakni komunikasi dijadikan sebagai media penyampai perubahan – perubahan yang diinginkan.
Dalam konteks komunikasi antar budaya maka ia berperan sebagai pengubah kebiasaan – kebiasaan sosial atau budaya.
PEMBAHASAN
A. Definisi Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah proses sosial yang dialam oleh anggota masyarakat serta semua unsu – unsur budaya dan sistem – sistem sosial, dimana setiap tingkatan kehidupan masyarakat secara sukarela atau dipengaruhi oleh unsur – unsur eksternal meninggalakn pola – pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial lama kemudian menyesuaikan diri atau menggunakan pola – pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial yang baru.
Perubahan sosial juga dapat diartikan sebagai perubahan pada lembaga – lembaga sosial dalam suatu masyarakat. Perubahan – perubahan pada lembaga sosial ini kemudian memeberikan pengaruh pada perubahan sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai – nilai pola perilaku ataupun sikap.
Ada pandangan yang menyatakan bahwa perubahan sosial itu merupakan suatu respons atau jawaban dialami terhadap perubahn – perubahan tiga unsur utama ;
a. Faktor alam
b. Faktor teknologi
c. Faktor kebudayaan
Kalau ada perubahan daripada salah satu dari faktor tadi, ataupun kombinasi keduanya maka itulah yang dinamakan perubahan sosial.
Hal – hal penting dalam perubahan sosial menyangkut aspek – aspek sebagai berikut ; yaitu perubahan pola pikir masyarakat, peubahan perilaku masyarakat, dan perubahan budaya materi. Pertama perubahan pola pikir dan sikap masyarakat menyangkut persoalan sikap masyarakat terhadap berbagai persoalan sosial dan budaya disekitarnya yang berakibat terhadap pemerataan pola –pola pikir baru yang dianut sebagai yang modern. Kedua perubahan prilaku masyarakat menyangkut persoalan perubahan – perubahan sistem – siste sosial, dimana masyarakat meninggalkan sistem sosial lama dan menjalankan sistem sosial yang baru. Ketiga perubahan budaya materi menyangkut perubahan budaya artefak budaya yang digunakan oleh masyarakat.
Tahapan tahapan dari perubahan sosial itu sendiri adalah sebagai berikut :
1. Primitif ; pada tahapan ini manusia hidup secara terisolir dan berpindah –pindah disesuaikan dengan lingkungan alam yang mendukungnya.
2. Agrokultural ; saat lingkungan alam mulai tidak mendukung maka pilihan buday cocok tanam menjadi pilihan.
3. Tradisional ; masyarakat mulai hidup secara menetap disuatu tempat yang dianggap strategis.
4. Transisi ; kehidupan desa sudah sangat maju, isolasi kehidupan hampir tidak ditemukan lagi.
5. Modern ; ditandai dengan peningkatan kualitas perubahan sosial yang lebih jelas meninggalkan fase transisi.
6. Postmodern ; masyarakt modrn yang telah melampaui tahapan – tahapanya.
Dari beberapa uraian diatas dapa disimpulakn bahwa perubahan sosial adalah proses dimana terjadi perubahan struktur dan fungsi sustu sistem sosial.
Proses perubahan sosial terdiri dari tiga tahapan berurutan :
a. Invensi yaitu proses dimana ide – ide baru diciptakan dan dikembangkan.
b. Difusi yaitu proses dimana ide – ide itu dikomunikasikan ke dalam sistem sosial
c. Konsekwensi yakni perubahan – perubahan yang terjadi dalam sistem sosial sebagai akibat pengadopsian atau penolakan inovasi.
B. Komunikasi Antar Budaya dan Perubahan Sosial
Perubahan kebudayaan seperti telah disebutkan diatas, dapat meimbulkan perubahan sosial, meskipun tidak merupakan suatu keharusan. Kebudaayn itu berakumulasi. Sebab kebudayaan berkembang, makin bertambah secara berangsur – angsur selalu ada yang baru yang ditambahkan pada yang telah ada. Jadi bukannya menghilang tetapi perkembangannya dengan selalu menemukan yang baru. Dan seiring dengan pertambahan unsur – unsur kebudayaan tersebut, maka berubah pula kehidupan sosial – ekonomi atau kebudayaan itu sendiri.
Komunikasi antar budaya sendiri mampu mengubah kebiasaan – kebiasaan sosial, artinya komunikasi antar budaya sebagai sebuah media penyampai ide perubahan, sebab salah satu unsur perubahan terletak pada spek komunikasi. Misalnya penyampaian informasi tentang konversi minyak ke gas, ini merupakan bukti bahwa komunikasi dijadikan media untuk menyampaikan informasi agar terjadi perubahan kepada situasi yang lebih baik.
KESIMPULAN
Perubahan sosial dan perubahan budaya berjalan secara bersama-sama dalam dinamika kebudayaan masyarakat. Dianggap perubahan secara revolusioner ketika terjadi suatu perubahan yang disebabkan oleh sebuah revolusi politik, tetapi juga disebabkan oleh kekuatan pengaruh media massa modern.
Komunikasi antar budaya sendiri dianggap sebagai sebuah alat untuk menyampaikan ide perubahan, karena tanpa komunikasi yang efektif perubahan tidak akan pernah terjadi.
Referensi :
Burhan, Bungin. 2008. Sosiologi komunikasi ; teori, paradigma dan diskursus tknolog komunikasi di masyarakat PT kencana : Jakarta
Modul kuliah tatap muka 7 Komunikasi Antar Budaya
Soerjono Soekanto. 2006. Sosiologi ; suatu pengantar PT Rajawali Pers : Jakarta
www.google.com
Komentar
Posting Komentar