Politisi, Belajarlah dari Gajah Mada!

Judul : Gajah Mada (Sistem Politik dan Kepemimpinan)
Penulis: Enung Nurhayati, Ph.D
Penerbit: Narasi
Cetakan Pertama: 2018
Halaman : 298 hal
Harga : Rp. 78.000,-


Image Source: buka lapak

Menjelang pesta demokrasi di ajang Pilkada 2018, beragam manuver politik sudah dilancarkan beberapa calon kepala daerah tentu saja partai politik juga ikut beraksi di gelaran pesta tersebut. Meminjam istilah ahli psikologi, saat ini krisis identitas menjadi masalah sulit yang juga dapat dihadapi para politisi Indonesia, sulitnya menemukan tokoh idola yang bisa dijadikan panutan di dunia politik kemudian memunculkan trend berganti baju partai yang terlihat menjadi hal yang lumrah belakangan ini.
Buku Gajah Mada (Sistem Politik dan Kepemimpinan) karya Enung Nurhayati ini, berhasil menyentil ingatan saya mengenai tokoh asli Indonesia yang berhasil mempersatukan Nusantara saat itu melalui manifestasi politiknya “Sumpah Palapa”, penulis buku ini begitu detail menggambarkan sosok Gajah Mada bahkan dimulai dari cerita asal-usul nama tersebut muncul. Perjalanan tokoh Gajah Mada yang menjadi sumber untuk kejayaan Majapahit kala itu bukan didapatkan dengan cara instan, Gajah Mada bahkan memulai kariernya dari jabatan rendah, bekel pasukan Bhayangkara sebelum akhirnya dirinya menjadi patih Amangkubhumi Majapahit.  Gajah Mada bukan pula sosok terus berhasil kegagalan terbesarnya hingga saat ini juga tetap dikenang, yakni kegagalannya menundukkan tanah Sunda dalam peristiwa Pasunda-Bubat. Menarik ketika penulis buku ini juga menggambarkan sebab-sebab kegagalan program politik Gajah Mada tersebut, ini merupakan sebuah pembelajaran yang harus dicermati dari kepemimpinan Gajah Mada.
Tidak hanya itu kita dapat mempelajari kepemimpinan Gajah Mada melalui citranya yang digambarkan dalam Kakawin Nagarakrtagama, Serat Parartin, Kidung Sunda, Hikayat Banjar, HIkayat Hang Tuah, dan Kakawin Gajah Mada. Lengkapnya referensi yang ditampilkan buku ini bukan tanpa tujuan, tentu karena penulis ingin membandingkan pandangan yang berbeda-beda mengenai sosok Gajah Mada.
Bagaimanapun keberhasilan dan kejayaan Majapahit melalui tokoh Gajah Mada dipengaruhi oleh tiga faktor kecerdasan yang seimbang dan utuh ada dalam kepribadian dan kepemimpinannya (kecerdasan intelektual, kecerdasam emosional, dan kecerdasan spiritual). Paling tidak beberapa sifat seperti Wicaksaneng, Wagmi Wakpatu, Naya, Wijna, Mantriwira, Matanggwan, Satya Bhakty Prabhu, Sarjjwopasama, Dirothasa, Diwyacitta, Tan Satrisna, Sumantri, Sapranamya Dharojar, Nikayaken Musuh, Wijaya, Sih Samasthabuwana, Ginong Pratidina, dan Tan Lalana melekat dalam jiwa tokoh politik sekelas Gajah Mada.
Tidak salah kiranya jika politisi sekarang mengangkat tokoh Gajah Mada sebagai panutan dalam menyusun program politik yang penuh dengan ketekunan dan strategi menarik. Perlu apresiasi besar bagi sang penulis yang kembali mengangkat tema kepemimpinan Gajah Mada di tengah panggung politik Indonesia yang semakin memanas jelang Pilkada. 

Komentar

Postingan Populer