tugas KAB

PENDAHULUAN

Waktu adalah sebuah kata yang tidak mudah untuk di definisikan, banyak yang mengaggap waktu adalah sebuah konsep yang sepele, sehingga banyak yang mengartikan waktu hanya sebagai pergantian dari detik menjadi menit, dan menit menjadi jam saja, dengan mengabaikan substansi nya.
Perbedaan memaknai konsep waktu memberikan efek yang cukup besar, hal tersebut dapat dilihat dari bagaimana orang menghargai waktu. Dalam makalah ini dijelaskan mengngenai dimensi waktu dan perbedaannya, apakah waktu berpengaruh pada pembentukan sebuah kebudayaan atau justru kebudayaan yang berpengaruh terhadap pembuatan konsep waktu.
Makalah ini sendiri dibuat untuk memberikan pengentahuan kepada penulis dan pembaca, untuk dapat menelaah lebih jauh dan membuat konsep waktu yang lebih baik lagi.











PEMBAHASAN
Dimensi Waktu dalam Komunikasi Antar Budaya

A. Dimensi dalam Komunikasi antar Budaya
Untuk mencari kejelasan dan mengintegrasikan berbagai konseptualisasi tentang kebudayaan dalam konteks Komunikasi Antar-Budaya, ada tiga dimensi yang perlu diperhatikan:
1. Tingkat masyarakat kelompok budaya dari partisipan
Umumnya Dimensi pertama menunjukan bahwa istilah kebudayaan telah digunakan untuk merujuk pada macam-macam tingkat lingkupan dan kompleksitas dari organisasi sosial. Misalnya dengan pemberian title pada sebuah kelompok.
2. Konteks sosial tempat terjadinya Komunikasi Antar-Budaya
Dimensi kedua menyangkut Konteks Sosial, meliputi bisnis, organisasi, pendidikan, akulturasi imigran politik, konsultasi terapi, dan sebagainya. Komunikasi dalam semua konteks sosial tersebut pada dasarnya memilih persamaan dalam hal unsur-unsur dasar an proses komunikasi (misalnya menyangkut penyampaian, penerimaan dan pemrosesan). Tetapi adanya pengaruh kebudayaan yang tercakup dalam latarbelakang pengalaman individu membentuk pola-pola persepsi pemikiran, penggunaan pesan-pesan verbal dan non-verbal serta hubungan-hubungan antaranya.
3. Saluran yang dilalui oleh pesan-pesan Komunikasi Antar-Budaya (baik yang verbal maupun non-verbal).
Dimensi ketiga berkaitan dengan saluran komunikasi. Dimensi ini menunjukan tentang saluran apa yang dipergunakan dalam Komunikasi Antar-Budaya.
Jika dilihat konsep mengenai waktu belum masuk dalam dimensi komunikasi antar budaya yang disajikan dalam salah satu situs di internet, seperti yang disajikan diatas . Namun dimensi waktu itu sendiri dalam buku “ komunikasi antar budaya” karangan Prof Dedi Mulyana telah dibahas secara terperinci.


B. Dimensi Waktu dalam Komunikasi Antar Budaya

Waktu biasa berkaitan dengan pagi, siang, sore, malam, dulu, kini, dan mendatang. Konsep waktu bisa dimaknai tidak sama. Oswald Spengler berkata, “makna yang secara intuitif diterapkan pada waktulah yang menyebabkan satu budaya dibedakan dari budaya yang lain” (1926:130). Merujuk pandangan di atas tidak berarti bahwa kita menerima ada kaitannya orientasi waktu dengan budaya lebih tinggi.
Contoh perbedaan konsep waktu, perspektif waktu (dahulu, masa kini, dan masa depan), dan hal mengalami waktu (menjaga waktu, perwaktuan, pengaturan kecepatan atau pacing, dan perilaku waktu atau temporal behavior-banyak dan beraneka ragam). Orientasi waktu ditentukan oleh budaya. Keperluan menengok kebelakang untuk tujuan tertentu berbeda dari kelompok budaya yang satu ke kelompok budaya yang lain.
Konsep perspektif masa lalu tampak berbeda dari budaya yang satu ke budaya yang lain, begitu pula citra masa depan. Masa depan bersifat konseptual dan prosedural-juga masa kini dan masa lalu.
Tingkat keajegan citra masa depan yang berbeda di antara budaya tertentu berbeda-beda di antara kelompok-kelompok budaya. Contohnya, bagi kelompok budaya tertentu, pandangan masa depan itu ditakuti dan disembunyikan dari alam pikiran. Bagi budaya lain, berpikir tentang masa depan dianggap sebagai kegiatan mubazir, kemalasan, sejenis mimpi yang tidak perlu, aktivitas romantic tolol, atau sejenis kegiatan yang dilakukan oleh orang aneh atau jahat.
Keajegan citra masa depan satu kelompok budaya mungkin dapat mencegah atau menghalangi anggota kelompok budaya tersebut untuk memikirkan hal yang ada kaitannya dengan perencanaan atau berbagi cara berharap. Singkatnya, konsep waktu dan perspektif budaya yang berbeda adalah perbedaan utama di antara kelompok-kelompok budaya dan perlu diperhatikan oleh orang-orang yang meneliti komunikasi antarbudaya. Dalam sebagian kelompok budaya, arah yang jelas dan tindakan masa depan dilakukan dengan menetapkan dan menggunakan berbagai macam jadwal kegiatan, dengan mengikuti langkah-langkah yang ditetapkan adat dan kebiasaan, atau dengan cara-cara menciptakan suasana peluang.
Aspek penting dari dimensi waktu berkenaan dengan cara bagaimana dan sejauh mana menjaga waktu yang objektif digunakan dan bagaimana hal demikian dengan mempengaruhi kecepatan waktu (temporal pacing) dan pola-pola waktu dalam budaya tertentu .
Singkat kata konsep waktu yang dibuat berpengaruh pada pola waktu dalam sebuah budaya tertentu.
Bahaya pada identitas budaya karena ancaman pertumbuhan penjagaan waktu yang objektif di seluruh dunia: penyebaran penjagaan waktu yang objektif ke seluruh dunia sangat cepat dan terus tumbuh. Maka gerkan ini dapat dinyatakan dengan dua hipotesis;
1. Tempo objektif, bila diterima secara meluasm cenderung menghancurkan budaya yang didasarkan pada temporalitas subjektif.
2. Adopsi standar waktu objektif yang meluas cenderung menghilangkan keanekaragaman budaya (Bruneau, 1978a).
Banyak jenis waktu yang membentuk sistem waktu seseorang: waktu biologis, waktu fisiologis, waktu perceptual, waktu objektif, waktu psikologis, waktu sosial, dan waktu kultural .
Taksonomi dapat digunakan untuk menganalisis dan memelaah perilaku waktu dan lingkungan waktu dari berbagai bentuk interaksi manusia.
• Dorongan waktu
• Petunjuk waktu
• Sinyal waktu
• Perkiraan waktu
• Lambang waktu
• Kepercayaan waktu
• Motif waktu
• Penilaian waktu
• Nilai waktu



















KESIMPULAN

Konsep mengenai budaya dan waktu memiliki keterkaian yang sangat erat, perspektif waktu menjadi beragam sesuai dengan karakteristik budayanya.
Perbedaan mengenai perspektf waktu berimbas pada perbedaan pola prilaku individu dalam sebuah budaya. Hal itu pula yang memunculkan perbedaan budaya dalam mempersepsi mengenai konsep waktu masa lalu dan masa datang.















Referensi :
www.google.com
Mulyana, Deddy. Komunikasi Antarbudaya. 2009. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer